Tempat untuk berbagi ilmu dan pengetahuan
Diposkan pada November 6, 2020 oleh Gabriel Dwiki
Setiap orang memiliki ruang lingkup sosial pertemanan dengan jenis dan karakteristik yang berbeda-beda, mulai dari pertemanan sekedar say hello, sahabat, hingga mempunyai hubungan yang lebih intim. Namun yang terjadi pada saat ini banyaknya hubungan yang tidak sehat hingga pertemanan yang buruk atau dengan istilah sekarang dapat dikatakan dengan toxic friendships. Lingkungan toxic sebenarnya bukan hanya dari pertemanan, namun bisa seperti keluarga atau pun pasangan baik suami istri atau pun dalam hubungan pacaran. Tetapi pembahasan kali ini akan berfokus pada toxic frienships.
Terkadang kita tidak menyadari bahwa kita sedang berada di lingkungan yang toxic. Hal ini di karenakan keseharian kita yang selalu bersama, hingga akhirnya terbiasa dengan kondisi yang sedang terjadi, sehingga kita kurang menyadari sedang berada di dalam lingkup pertemanan yang buruk. Namun, tidak menutup kemungkinan kita menyadari hal tersebut salah atau buruk, tetapi karena kita takut kehilangan seorang teman atau takut dalam kesendirian yang akhirnya membuat diri kita tetap mengikuti pertemanan tersebut.
Pertemanan yang telah di jalin selama bertahun-tahun hingga mengenal keluarga dan lingkungan dari teman tersebut juga membuat kita merasa mengacuhkan istilah toxic friendships. Mengacuhkan atau tidak memperdulikan hal tersebut merupakan bukan jalan keluar, dan hal tersebut akan semakin memperburuk diri anda dan kualitas hidup anda.
“Kamu tidak perlu menjadi luar biasa untuk memulai, tapi kamu harus memulai untuk menjadi luar biasa.”
Zig Ziglar
Seseorang yang sedang berada dalam lingkungan yang buruk atau toxic friendships akan memiliki ciri sebagai berikut :
Seseorang teman yang baik atau kelompok pertemanan yang baik akan selalu mendukung anda, akan selalu memberikan kalimat positif yang baik dan pantas untuk diri anda, dan akan memberikan kritik yang membangun tanpa merendahkan diri anda. Hingga yang paling penting akan membuat anda selalu bahagia dan menjadi diri sendiri dalam pertemanan tersebut. Lalu apa yang dapat anda lakukan ketika terjebak dalam pertemanan yang buruk/ toxic friendships ?
Anda bisa melakukan beberapa hal yang utama, yaitu seperti belajar untuk tegas untuk tidak bilang tidak dan ya untuk iya. Anda dapat mengatakan perasaan yang anda miliki dan jadilah peribadi yang asertif. Jadilah seorang yang netral dalam pertemanan atau dalam kelompok, anda tidak perlu mengikuti pembahasan-pembahasan yang negatif hingga pembahasan yang memecah belahkan suatu sudut pandang tertentu. Hingga anda dapat membatasi interaksipada pertemanan atau kelompok tersebut. Disisi lain anda mempunyai kesempatan untuk menilai dan menentukan langkah anda selanjutnya dalam pertemanan atau kelompok tersebut.
Anda tidak perlu menghabiskan waktu dengan orang atau pertemanan yang buruk/ toxic. Hal ini justru akan menutup nilai-nilai positif yang anda miliki dan akan menurunkan kualitas diri anda. Jadi, mulai sekarang anda dapat menilai lingkungan anda berada, peka, dan peduli terhadap sekitar.
Semoga tulisan saya dapat memberikan pengalaman baru yang dapat anda terima. Namun jika ada hal yang ingin di tanyakan silahkan mengunjungi kolom komentar di bawah atau menghubungi saya pada bagian contact me.
Terima kasih
Kategori: Blog, Books, Category, WordPress, WritingTag: buruk, environment, friendships, health life, healthy living, lingkungan, pertemanan, social, toxic
See Question